Berburu Seafood sampai ke Ujung Pulau

January 19, 2020

Melaju hingga pulau terujung trans barelang adalah salah satu wishlist yang baru bisa saya wujudkan di akhir tahun 2019. Seusai mengunjungi Kampung Vietnam di Pulau Galang, kami melakukan perjalanan hingga ke ujung selatan jalur trans barelang demi mencari sebuah tempat makan rekomendasi teman. Berbekal kalimat "Ujung mentok aspal barelang pulau terakhir, kiri jalan masuk jalan tanah, ini juga awenakk bangett 🤤 " kami pun memulai pencarian. Ternyata tidak sulit menemukan tempat makan ini. Lokasinya persis seperti yang disebutkan teman saya. Setelah jalan aspal berakhir di Pulau Galang Baru, kami berbelok ke arah kiri melewati jalanan tanah. Kira-kira 100 m dari jalan aspal, akan terlihat sebuah kelong yang berada di tepi pantai dengan nama Selera Masa Kini Seafood.
Selera Masa Kini Seafood
Jalan Masuk


Ketika memasuki tempat makan awalnya saya merasa ragu apakah tempat makan tersebut masih beroperasi atau sudah tutup. Suasananya sangat sepi. Tidak ada pengunjung sama sekali. Meja yang tersedia hanya beberapa buah. Kursi-kursi pun masih diletakkan diatas meja. Namun ketika saya bertanya apakah tempat tersebut buka, mereka menjawab iya. 

Suasana area makan

Saat memesan makanan pun ragu di dalam hati saya masih belum reda (saya pesan ikan kerapu asam manis, rajungan asam pedas, capcay, 2 cangkir kopi dan 2 cangkir teh panas), namun begitu melihat mereka mengambil ikan dan rajungan langsung dari dalam jaring yang diletakkan di laut,  ragu itu pun memudar. Baik ikan maupun rajungannya masih segar karena diambil hidup-hidup. Yoshi senang menyaksikan proses pengambilan ikan.
Menyaksikan pengambilan ikan dan rajungan
Jaring tempat ikan. Keramba bukan sih namanya?
Ikan dan rajungan segar

Sembari menunggu makanan datang, kami berjalan-jalan dan berfoto di sekitar tempat makan. Pemandangan lautan lepas cukup indah, walaupun cuaca gelap karena hujan sedari pagi. Sesi foto berakhir karena hujan semakin lebat.

Pemandangan di sekitar tempat makan

Kami menunggu makanan datang sambil menikmati minuman dan cerita dari pemilik rumah makan. Menyesap minuman hangat di hari dingin seperti itu benar-benar nikmat, akan tetapi Yoshi tiba-tiba meminta minuman dingin. Memang dia kurang suka minuman hangat. Saya mencoba memesan kelapa muda, tetapi ternyata kosong. Cuaca hujan membuat mereka tidak bisa naik pohon untuk mengambil kelapa. Ternyata tidak hanya ikannya yang langsung diambil dari laut, kelapa pun disajikan langsung dari pohonnya. Akhirnya kelapa muda pun berganti menjadi es teh. Agak khawatir memberikan es teh di hari hujan seperti itu, namun Yoshi tidak bisa dibujuk.

Begitu makanan datang kami segera menyantapnya. Memang sedari tadi perut kami keroncongan karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB. Setelah mencoba ikan asam manis, sirna sudah keraguan saya. Rasanya ternyata menang nikmat. Rajuangan asam pedasnya pun enak. Sayang rasa capcaynya menurut saya kurang.
Kerapu asam manis, rajungan asam pedas dan capcay seafood

Secara keseluruhan rasa makanan disana enak. Pemandangannya pun indah. Namun restorannya memang biasa saja. Kamar mandi disana lumayan bersih. Akan tetapi jika membawa anak kecil kesana harus diawasi dengan baik, karena jalan masuk restoran tidak ada pagar. Begitu pula jalur menuju kamar mandi. Satu lagi yang harus diperhatikan jika hendak makan disini, yaitu membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup, karena harga makanan disana sedikit mahal dan tidak ada mesin gesek maupun ATM.
Gambaran harga disana
(untuk porsi 4 dewasa dan 1 anak)

Begitulah pengalaman kami menikmati sajian seafood di ujung pulau Galang Baru. Meski harus menempuh perjalanan jauh, namun menjadi pengalaman seru bersama keluarga yang tidak terlupakan.
Makan bersama selalu nikmat

You Might Also Like

18 komentar

  1. itu rajungannya sekilo lebih ya 204rb itu mbak? mayan murah berarti ya.. klo kerapu gatau aku ga pernah pesan kerapu di seafood lain..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Murah yak? Baru aja kubandingin harga rajungannya sama Gerai Nelayan 2M. Disana 150rb/kg, disini 170rb/kg. Selisih dikit aja emang ya

      Berarti bukan harganya yang mahal. Porsinya yang kebanyakan hahahaha

      Delete
  2. MasyaAllah, jauhnya wisata kuliner ala mba asri. Seneng bisa ambil langsung ikannya di kelong. Tengok fotonya langsung kenyang karena porsinya jumbooo😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ya bener porsi kami jumbo yak 😅
      Bapaknya nangkepin segitu kitanya iya-iya aja karena kurang paham juga kira2 buat 4 orang butuh porsinya seberapa. Tp Alhamdulillah habis dan gak sampai kekenyangan banget 😁

      Delete
  3. Makan bersama dielus sama angin sepoi-sepoi.... rasa ikannya so yummy lah itu pasti. kalau saya bilang mah... manis2 gimana gitu kalau rasa ikan segar tu

    ReplyDelete
  4. Masih lebih murah piayu laut sepertinya mb ��
    Kalo sri rezeki batu besar ampun kami tobat sekali coba makan disana cuma bertiga pas alya umur ±2th kena 600an yg dipesan kepiting saos, sop telur utk alya, kangkung, sm udang kalo gk salah ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah next time kucoba piayu laut ini. Baru suamiku yg pernah dan katanya emang paling enak yg dia makan disana.

      Sri Rejeki emang mahal yak 😅

      Delete
  5. Awal baca langsung penasaran sama harganya (jiwa mother mother ku muncul).. Wkwkwkwkw

    ReplyDelete
  6. Waahhh baru tau kalau ada RM seafood di ujung itu. Makasih mbak Asri infonya 🤗

    ReplyDelete
  7. Mba Asri jauuuh kali mainnyaaa..wkwk..
    Agak lebih mahal daripada mentarau ya.. tapi kapan lah aku main ke sana..nyobain yg di piayu laut aja blm pernah..huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mumpung ada ibu dan sewa mobil mbak. Kalau bawa motor gal mungkin sampe ujung kami hahaha

      Delete
  8. Kapan kapan ke piayu bareng yokk naek TB, Makan sea food.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru kubaca ini skrg. Keburu pandemi menyerang huhuhu

      Delete
  9. Wah.
    Seruu.
    Makin semangat mau nyobain TB

    Harganya lumayan murah.
    Apalagi untuk kerapu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah murah yah ternyata

      Belum pernah beli kerapu di Batam. Seringnya kakap

      Delete