Liburan Hemat 5 Hari 4 Malam di Jogja Part 3
October 03, 2025Jogja selalu punya cara untuk membuat orang rindu. Sudah tiga bulan berlalu sejak liburan saya ke Yogyakarta pada bulan Juli lalu, namun kenangannya masih terasa begitu segar. Akhirnya, saya menemukan waktu untuk menuliskan penutup dari perjalanan ini.
Bagi yang belum membaca kisah sebelumnya, silakan mampir ke artikel di bawah ini:
Di tulisan kali ini, saya akan berbagi cerita tentang hari terakhir di Jogja, merangkum pengalaman selama lima hari empat malam, sekaligus memberikan informasi praktis seputar sewa mobil yang kami gunakan di sana.
Selamat membaca!
Hari Kelima: Sarapan Soto dan Kembali ke Kota Masing-Masing
Hari terakhir di Yogyakarta kami isi dengan aktivitas yang santai. Pagi itu, suami dan si bungsu berjalan kaki sebentar di sekitar rumah sewa untuk menikmati udara segar, lalu kembali dengan membawa soto ayam lenthok, menu yang sebelumnya sempat kami cicipi. Kali ini kami menikmatinya bersama di rumah.
![]() |
Soto Ayam Lenthok (Sumber: Dokumentasi Pribadi) |
Usai sarapan, kami mulai bergantian mandi, membereskan barang-barang dan mengepak tas jinjing serta ransel. Memang tidak ada agenda khusus hari itu, agar kami bisa berangkat ke stasiun dengan tenang tanpa terburu-buru. Sekitar pukul setengah sepuluh semua sudah siap. Saya memesan taksi online dan kami pun check out dari rumah sewa.
Hari itu, kami semua akan kembali ke kota masing-masing dengan jadwal kereta yang berdekatan. Ibu dan adik saya berangkat lebih dulu pukul 10.50 WIB, sementara kereta saya dijadwalkan pukul 11.31 WIB. Karena itu, kami berenam berangkat bersama menuju Stasiun Tugu.
![]() |
Tugu Jogja Pagi Itu (Sumber: Dokumentasi Pribadi) |
Dalam perjalanan, kami melewati Tugu Jogja, ikon kota yang sebenarnya ingin kami singgahi tetapi belum sempat selama liburan ini. Tak mengapa, setidaknya bisa menjadi alasan untuk kembali suatu hari nanti.
Tak lama, kami tiba di pintu timur stasiun dan segera mencari troli untuk membawa barang-barang. Setelah mencetak boarding pass, kami masuk ke ruang tunggu. Saat sedang duduk kami sedikit terkejut ketika seluruh penumpang diminta berdiri untuk menyanyikan Indonesia Raya. Rupanya, di fasilitas milik negara memang ada agenda rutin setiap pukul 10 pagi. Sebuah pengalaman baru yang berkesan.
![]() |
Stasiun Jogja Pintu Timur (Sumber: Dokumentasi Pribadi) |
Setelah lagu selesai dikumandangkan, sambil menunggu waktu keberangkatan, suami saya berjalan-jalan sebentar untuk membeli kopi. Begitu ia kembali, saya bertanya ada gerai apa saja di sana. Mendengar jawabannya, jadi terpikir untuk mencari makan siang di area stasiun saja. Saya pun berkeliling sejenak dan akhirnya membeli nasi ayam krispi. Sayangnya, saya lupa nama gerainya. Yang jelas, porsinya cukup mengenyangkan dan rasanya lumayan enak untuk bekal di perjalanan.
![]() |
Suasana di Stasiun Tugu Hari Itu (Sumber: Dokumentasi Pribadi) |
Tak lama setelah saya kembali ke kursi tunggu dan memberikan makanan kepada ibu serta adik, terdengar pengumuman bahwa Kereta Malioboro Ekspres yang mereka naiki segera tiba. Kami pun berpamitan dengan pelukan dan perasaan berat. Lima hari rasanya belum cukup untuk menuntaskan rindu, tetapi waktu liburan memang harus berakhir.
Setelah kereta mereka berangkat, kami duduk kembali sambil mengobrol ringan, menunggu giliran kereta kami. Sekitar 20 menit kemudian, terdengar pemberitahuan bahwa kereta kami sudah siap diberangkatkan. Kami pun bersiap untuk naik.
Baca juga: Liburan Sekolah ke Malang Raya Bagian 1
Suasana peron cukup padat, sehingga butuh sedikit perjuangan untuk masuk ke gerbong sambil membawa anak dan barang-barang. Suami saya bahkan sempat tertahan di pintu masuk karena penumpukan penumpang yang keluar dan masuk bersamaan. Untungnya, saya dan anak-anak masuk melalui pintu lain yang lebih sepi.
Begitu duduk di dalam kereta, kami langsung menyantap makan siang. Anak-anak terlihat nyaman, bahkan si bungsu tertidur pulas dengan kepala bersandar di pangkuan suami. Setelah makan, saya mengajak si sulung ke musala di gerbong restorasi untuk menunaikan salat Zuhur. Karena adiknya masih tertidur, semua bisa dilakukan dengan lebih leluasa.
Kembali ke tempat duduk, saya ikut beristirahat sejenak, mumpung si bungsu masih terlelap. Perjalanan berlangsung lancar, anak-anak pun cukup kooperatif tanpa banyak rewel. Menjelang Magrib, kereta kami tiba di Stasiun Bandung dengan selamat.
![]() |
Sampai di Stasiun Kiaracondong (Sumber: Dokumentasi Pribadi) |
Begitu turun dari kereta, kami menunggu azan, lalu salat terlebih dahulu di musala stasiun. Setelah itu, kami menuju area parkir dan mencari makan malam di deretan warung yang ada.
Sambil menunggu adik ipar datang untuk mengambil titipan oleh-oleh, kami menyempatkan diri makan. Saya memesan mi ayam, si sulung memilih mi bakso, sementara suami mi yamin asin. Saya lupa nama gerainya, tapi rasanya cukup enak. Tekstur mienya tipis dan lembut, pas dengan selera saya.
Selesai makan, kami memesan taksi online untuk pulang ke rumah. Syukurlah lalu lintas cukup lancar. Kami tiba sekitar pukul delapan malam, lelah tetapi bahagia.
Rangkuman Itinerary 5 Hari 4 Malam di Jogja
Perjalanan 5 hari 4 malam yang kami lakukan ini tidak menggunakan jasa travel agent, Semua jadwal dan destinasi kami atur sendiri. Meskipun beberapa jadwal ada yang bergeser atau dibatalkan karena satu dan lain hal.
Bagi kamu yang suka menyusun itinerary, berikut rangkuman perjalanan kami yang mungkin bisa dijadikan referensi.
Hari Pertama
- 08.00 - 08.30: Perjalanan menuju Stasiun Kiaracondong, Bandung
- 08.30 - 09.42: Check-in dan menunggu kereta datang
- 09.42 - 16.30: Perjalanan menuju Stasiun Tugu, Yogyakarta
- 16.30 - 17.15: Istirahat dan salat di Stasiun Tugu
- 17.15 - 17.30: Perjalanan menuju Taman Yuwono Heritage
- 17.30 - 18.45: Check-in, istirahat, salat dan mandi
- 18.45 - 19.00: Jalan santai mencari makan malam
- 19.00 - 20.00: Makan malam di Bakmi Jawa Ngedjaman
- 20.00 - 22.00: Jalan-jalan di sekitar Malioboro
- 22.00: Kembali ke penginapan, istirahat
Hari Kedua
- 06.30 - 08.00: Jalan-jalan pagi dan beli sarapan di Pasar Pathuk
- 08.00 - 08.30: Sarapan di penginapan
- 08.30 - 09.30: Mandi, beres-beres.
- 09.30 - 10.30: Check-out, perjalanan menuju Krasan Cafe n Resto
- 10.30 - 13.30: Main dan makan di Krasan Cafe n Resto
- 13.30 - 15.00: Perjalanan menuju The Royal Joglo
- 15.00 - 16.00: Check-in, istirahat,
- 16.00 - 17.30: Main di Pantai Sarangan
- 17.30 - 19.00: Mandi, istirahat, salat
- 19.00 - 20.30: Makan malam seafood di warung makan Mampir Dahar
- 20.30: Kembali ke penginapan, istirahat
Hari Ketiga
- 05.15 - 08.30: Jalan-jalan pagi dan main di pantai (Pantai Krakal, Slili dan Sarangan)
- 08.30 - 11.00: Sarapan di penginapan, mandi, beres-beres
- 11.00 - 11.30: Check-out, perjalanan menuju Drini Park
- 11.30 - 14.30: Main di Drini Park
- 14.30 - 15.30: Perjalanan menuju Wonosari
- 15.30 - 16.00: Salat di Masjid Agung Al- Ikhlas Wonosari
- 16.00 - 17.00: Ngemil di Taman Kuliner Wonosari, jalan-jalan sore di Taman Kota Wonosari.
- 17.00 - 18.00: Perjalanan menuju rumah sewa
- 18.00 - 21.00: Istirahat, salat, makan,
- 21.00: Tidur
Hari Keempat
- 06.30 - 08.00: Jalan-jalan pagi, beli getuk dan sarapan soto ayam lenthok
- 08.00 - 12.00: Istirahat, ngobrol, ngemil, persiapan pergi, salat
- 12.00 - 12.15: Perjalanan menuju Nanamia Pizzeria
- 12.15 - 14.45: Main dan meet up di Nanamia Pizzeria
- 14.45 - 15.00: Perjalanan menuju Museum Sonobudoyo
- 15.00 - 16.30: Eksplorasi Museum Sonobudoyo
- 16.30 - 17.00: Salat di Masjid Gede Kauman
- 17.00 - 17.20: Jalan-jalan menuju Titik Nol Kilometer Yogyakarta
- 17.20 - 18.00: Membeli oleh-oleh
- 18.00 - 18.30: Perjalanan kembali ke penginapan
- 18.30 - 21.00: Istirahat, salat, makan, ngobrol
- 21.00: Tidur
Hari Kelima
- 05.00 - 06.30: Bangun, salat, santai-santai
- 06.30 - 07.00: Sarapan di penginapan
- 07.00 - 09.00: Mandi, beres-beres, check-out
- 09.00 - 09.30: Perjalanan menuju Stasiun Tugu
- 09.30 - 11.30: Check-in dan menunggu kereta datang
- 11.30 - 18.00: Perjalanan ke Bandung
- 18.00 - 18.30: Istirahat dan salat di Stasiun Kiaracondong
- 18.30 - 19.15: Makan malam di stasiun
- 19.15 - 20.00: Perjalanan ke rumah
Sewa Mobil Dimana? Ini Rekomendasi Saya
Pada tulisan sebelumnya, ada pembaca yang menanyakan soal sewa mobil. Untuk hari kedua dan ketiga di Jogja, saya memang menyewa mobil untuk kebutuhan antar-jemput dari kota ke Gunungkidul. Mobil tersebut saya sewa melalui Best Tour Jogja, yang saya temukan di Instagram.
Sejak awal, komunikasi dengan customer service terasa menyenangkan. Respons mereka cepat, sopan, dan ramah, bahkan saat saya masih sebatas bertanya tanpa kepastian akan menyewa. Mereka juga membantu memberikan informasi seputar tempat wisata yang ingin saya kunjungi, mulai dari jalur perjalanan hingga atraksinya. Hal ini sangat membantu saya dalam menyusun itinerary.
Akhirnya saya memutuskan untuk menyewa di sana. Selain pelayanannya yang baik, harga yang ditawarkan juga paling terjangkau dibanding beberapa penyedia lain yang saya hubungi, bahkan lebih murah daripada aplikasi seperti Grab, Traveloka, dan sejenisnya.
Saya menyewa mobil selama dua hari dengan total biaya Rp1.100.000 (Rp550.000 per hari). Durasi sewa maksimal 12 jam per hari, sudah termasuk BBM dan driver, namun belum termasuk biaya makan driver. Mobil yang kami gunakan adalah Avanza (saya tidak begitu tahu tipenya). Kondisinya bagus, bersih, dan tidak ada bau mengganggu, baik bau tidak sedap maupun pewangi yang terlalu menyengat.
Saya juga cukup puas dengan pelayanan driver yang sopan, ramah, dan informatif. Cara mengemudinya halus, sehingga anak-anak merasa nyaman dan tidak ada yang mabuk perjalanan. Selain itu, kita juga bisa meminta driver yang tidak merokok agar perjalanan lebih menyenangkan.
Perlu diperhatikan, salah satu syarat dari layanan ini adalah tujuan perjalanan harus searah. Jadi, jika ada beberapa destinasi dengan arah berbeda, sebaiknya dikomunikasikan lebih dulu saat pemesanan karena bisa saja ada biaya tambahan.
Tips: sebaiknya pesan jauh-jauh hari, terutama saat musim liburan, agar tidak kehabisan armada.
Sampai Jumpa Lagi Jogja!
Liburan lima hari empat malam ini mungkin singkat dan sederhana, tetapi penuh dengan momen kecil yang membuatnya begitu berkesan. Jogja memang selalu punya cara untuk membuat siapa pun rindu kembali, lewat kulinernya yang hangat, suasananya yang ramah, hingga kebersamaan bersama keluarga.
Semoga suatu hari nanti kami bisa kembali menjejakkan kaki di kota istimewa ini, dengan cerita-cerita baru yang tak kalah indah.
Kalau kamu sedang merencanakan liburan ke Jogja, semoga itinerary sederhana kami bisa menjadi inspirasi.
2 komentar
aku kepengen plesir sekeluarga , jelang akhir tahun nantiiii. Dah pasti JOGJA yg jadi destinasi top of mind, keknya aku mau nyontek itinerary ala kamu deh 😷✌️
ReplyDeleteMupeng bangett aselik , aku memang dah sering ke jogja...tapi yhaa gitu dehhh pengin balik lagi dan lagiii 🤣🫶Trakhir ke Jogja udah 2 thn lalu...pengin explore lagi, terutama daerah Pakem atau Gunung Kidul.
kalo ama family, makin sip markosipp yakkk 💪
Kalau liburan yang berkesan, walau udah lewat beberapa bulan masih aja terkenang. Aku juga liburan lebih dari 10 tahun juga kadang masih teringat detail-detail kecilnya karena sangat membekas di ingatan.
ReplyDeleteNgeliat foto tugu Yogya itu, aku juga keingat terakhir ke sana di 2017, masih semerawut dengan kabel melintas di atasnya. Sekarang udah apik banget! jadi pingin lari di sekitaran situ, hahaha. Untuk biaya sewa mobil aku awal baca pikir kok mahal ya, eh ternyata udah sama sopirnya. Kalo udah sama sopir berarti lumayan terjangkau. Lebih aman pula sebab sopirnya yang bertanggung jawab penuh terhadap kendaraan. Dan, alhamdulillah bisa rikues yang nggak merokok. Ah keren!