The Anmon Resort, Staycation Seru di Teepee ala Indian

December 28, 2021


Menginap di hotel tenda atau yang lebih terkenal dengan sebutan glamping (Glamour Camping) adalah impian saya sejak lama. Mimpi itu pun terwujud saat saya bertandang ke Pulau Bintan di tahun 2020 lalu. Di sana saya menginap di sebuah hotel bernama “The Anmon Resort” yang berlokasi di Jalan Raja Haji KM 01 No.88, Kawasan Pariwisata Teluk Sebong Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau. Resort berbentuk teepee ini memang sedang hits di Kepulauan Riau. Konsepnya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

The Anmon Resort
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Meskipun kami hanya menginap satu malam, namun pengalaman tersebut sangat berkesan bagi kami sekeluarga. Hotel ini memang layak untuk dijadikan tempat staycation. Baik bersama teman, keluarga dan pasangan. Apalagi lokasinya berada satu kawasan dengan “Treasure Bay Bintan” yang di dalamnya terdapat Crystal Lagoon, kolam renang terbesar di Asia Tenggara.


Lobi Hotel

Hari itu kami datang ke Bintan via Pelabuhan Sri Bintan Pura yang berada di Kota Tanjungpinang. Dari pelabuhan kami tidak langsung menuju hotel karena kami baru bisa check in pukul 15.00 WIB. Sedikit lebih lambat dibandingkan hotel-hotel lain yang biasa check ini di pukul 14.00 WIB. Karena itu kami terlebih dahulu mampir ke Pulau Penyengat dan makan siang di Restoran Sei Ladi sebelum menuju “The Anmon Resort”.

Lobi Hotel
(Sumber: Dokumentasi pribadi)


Baca juga: Perjalanan 4 Hari 3 Malam di Pulau Bintan


Saat sampai di area hotel, nuansa dataran tandus mulai terasa di sekitar kami. Pasir dan tanaman kaktus terlihat di sana sini. Teepee-teepee ala perkampungan suku Indian tampak tak jauh dari bangunan lobi yang bersebelahan dengan area parkir dan restoran ini. Di depan lobi juga terparkir rapi sepeda serta scooter yang bisa disewa oleh tamu yang berkunjung.

Sofa di lobi hotel
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Begitu turun dari mobil kami segera menuju lobi. Salah satu teman yang melakukan reservasi pun langsung melakukan check-in di meja resepsionis. Dalam perjalanan ini, kami memang tidak pergi sendiri. Dua orang teman suami serta anak dan istrinya juga turut meramaikan liburan akhir tahun kami. Total rombongan adalah 6 orang dewasa, dua anak-anak dan satu balita.

Buggy Car untuk mengantar tamu
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Setelah melakukan check-in kami diantar ke kamar dengan menggunakan buggy car karena kawasan The Anmon Resort lumayan luas.  Lokasi kamar kami sebetulnya tidak terlalu jauh dari lobi, namun kami pasti kerepotan membawa barang bawaan jika harus berjalan kaki menuju kamar. Lagipula kami masih lelah usai berjalan-jalan seharian. Ditambah lagi cuaca yang masih cukup panas meskipun hari sudah beranjak sore.


Kamar Hotel

Seperti kamar hotel pada umumnya, kamar yang kami tempati juga hanya terdiri dari dua ruangan, kamar tidur dan kamar mandi. Namun bedanya pada area depan kamar terdapat semacam teras yang bisa juga digunakan sebagai ruang tamu. Teras ini bisa ditutup jika ingin terasa lebih privat. Tempat yang nyaman untuk bersantai sambil menikmati suasana.

Teras depan kamar saat malam hari
(Sumber: Dokumentasi pribadi)


Sebelum tamu masuk di pintu depan terdapat segel kertas yang menandakan kamar telah dibersihkan dan disterilisasi. Saat pintu dibuka maka segel tersebut akan rusak. Maklum di era pandemi ini kebersihan hotel menjadi hal yang sangat penting. Seluruh sudut ruangan harus dipastikan telah dibersihkan dan didesinfeksi setiap pergantian tamu. Meskipun begitu saya tetap melakukan kegiatan bersih-bersih lagi saat memasuki kamar. Seperti menyemprotkan cairan desinfektan ke tempat tidur, kursi serta bantal-bantal, juga mengelap perabot, peralatan, saklar lampu, handle pintu, shower dan lain sebagainya. Pokoknya ribet liburan di tengah pandemi.

Halaman depan kamar
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Papan nomor kamar dan tempat cuci di depan kamar
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kembali ke penjelasan tentang kamar hotel. Kamar tidur di hotel ini cukup luas. Bisa ditempati maksimal 4 orang dewasa dan satu anak usia di bawah 5 tahun. Terdapat sebuah kasur berukuran king lengkap dengan bed side table serta lampu baca di samping kanan dan kirinya. Ada juga lemari pakaian, gantungan baju, kulkas mini, karpet, AC, dan dua beanbag. Di hotel ini tidak disediakan televisi. Namun ada wifi yang cukup kencang di setiap kamarnya. Tersedia juga hair dryer, ketel listrik dan sandal hotel. Selain itu saat pandemi disediakan dua bungkus masker lengkap dengan hand sanitizer.

Situasi kamar dari pintu masuk
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Tempat tidur king size
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Pada bagian bawah tempat tidur terdapat  dua buah kasur berukuran single yang bisa digunakan jika tamu lebih dari 2 orang dewasa dan satu anak di bawah 5 tahun. Tentu saja dengan tambahan biaya (Peraturan ini bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan hotel). Jika tamu lebih dari 2 orang maka petugas resort akan menyiapkan kasur tambahan ini sebelum kita check-in. Jadi tamu tidak bisa mengeluar-masukkan tempat tidur tambahan ini sendiri.

Minuman dan perlengkapan yang didapat saat menginap
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Baca juga: Pengalaman Pertama Menginap di Hotel Berbintang (Keraton Jimbaran Resort and Spa)


Hal unik lain di kamar ini adalah atap di atas tempat tidur yang bisa dibuka tutup dan menyajikan pemandangan birunya langit di siang hari atau gelapnya langit bertabur bintang di malam hari. Tenang saja, saat hujan tiba-tiba turun kalian tidak akan kehujanan karena atap terbuka itu masih dilapisi atap transparan. Selebihnya atap area kamar tidur adalah membran yang membentuk dinding bangunan sampai atap. Membran ini memberikan sensasi tersendiri saat angin bertiup kencang atau hujan turun. Apalagi saat malam hari, bagi yang sensitif terhadap bunyi-bunyian bisa jadi suara yang dihasilkan membran itu sedikit mengganggu tidur.

Skylight yang bisa dibuka tutup di atas tempat tidur
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kamar mandi di ruangan yang kami tempati terletak di belakang tempat tidur. Begitu memasuki kamar mandi, tamu akan berhadapan dengan wastafel yang memiliki cermin besar di atasnya. Jika ingin mengecek penampilan setelah berpakaian, tamu juga bisa menggunakan full body mirror yang terletak di dinding depan wastafel. Di samping wastafel terdapat closet duduk yang dilengkapi jet shower. Lalu ada area shower yang dibatasi kaca tempered tanpa pintu di ujung ruangan.

Area kamar mandi
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Dinding kamar mandi di samping wastafel dan area shower tidak tertutup hingga atas. Masih ada bagian kosong antara dinding dengan atap yang memungkinkan udara masuk ke dalam kamar mandi, sehingga tidak diperlukan exhaust fan di area kamar mandi ini. Secara keseluruhan saya suka dengan desain kamar mandi yang terkesan mewah dan nyaman. Selain itu perlengkapan kamar mandi juga lengkap. Ada sepasang handuk mandi, sepasang handuk tambahan yang bisa dibawa ke kolam renang, sepasang cangkir untuk berkumur, sepasang sikat gigi lengkap dengan pasta giginya, kotak tisu, tisu toilet cadangan, shower cap, serta sabun dan shampoo di area shower.

Area shower
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Makanan di Hotel

Untung saja kami menginap di sana saat anak masih berusia 4 tahun sehingga masih bisa menginap gratis tanpa tambahan biaya apapun. Tapi karena menginap gratis, anak saya tidak mendapatkan jatah sarapan pagi. Sarapan hanya disediakan bagi 2 orang. Untung saja menu sarapannya lumayan banyak. Jadi cukup untuk kami bertiga. Bahkan setelah sarapan masih tersisa kue-kue yang akhirnya kami bawa jalan-jalan.

Menu sarapan yang kami pilih
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Karena kami menginap di masa pandemi, sarapan tidak lagi dihidangkan dengan sistem buffet/prasmanan. Saat check in kami diminta untuk memilih menu sarapan selama kami menginap di sana. Juga waktu penyajian sarapan yang diinginkan. Kemudian esok paginya sarapan akan diantarkan ke kamar dan dihidangkan di meja teras sesuai menu serta jam yang telah dipilih.


Sarapan dengan sistem seperti itu ternyata asyik juga. Terasa lebih privat. Namun tentu saja pilihan makanan yang bisa kita coba terbatas hanya pada menu yang telah kita pilih. Berbeda jika makanan disajikan secara prasmanan, tamu bisa bebas mencoba semua makanan yang disajikan sesuai keinginannya.


Fasilitas Hotel

Selain kamar dan lobi, hotel ini juga dilengkapi fasilitas lain yang menunjang kenyamanan tamu seperti restoran, persewaan sepeda dan scooter juga kolam renang. Selain itu ada juga ruang pertemuan yang bisa disewa untuk berbagai acara.


Restoran dan Bar

Restoran dan bar terletak di belakang lobi hotel dan bersebelahan dengan kolam renang. Restorannya bernama “The Compas Rose” sedangkan bar-nya mengambil nama TIPI Bar. Restoran dan bar ini sangat estetis dan eksotis. Terutama pada malam hari saat lampu-lampu mulai dinyalakan.

TIPI Bar
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Saya sendiri belum mencoba makan di restoran karena sarapan diantarkan ke kamar dan hanya masuk ke restoran untuk mengambil foto. Saat malam hari saya juga hanya melewatinya dan sepintas melihat para tamu yang sedang makan malam sambil menikmati acara nonton bareng film yang ditayangkan di layar lebar. Kabarnya juga ada pertunjukan semacam tarian api, tapi saya juga tidak menontonnya karena masih menghindari kerumunan.

Layar besar untuk nonton bareng
(Sumber: Dokumentasi pribadi)


Kolam Renang

Kolam renang container
(Sumber: Agoda.com)

Saat menginap di hotel ini para tamu bisa menikmati dua kolang renang. Pertama kolam renang kecil yang bersebelahan dengan area bar. Kolam renang ini terbuat dari kontainer yang pada bagian sisinya terdapat kaca lebar, sehingga saat berenang para tamu dapat melihat keluar dan sebaliknya. di samping kolam ini disediakan juga kursi santai untuk beristirahat dan berjemur.

Crystal Lagoon
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Untuk kolam renang pertama saya tidak mencobanya karena saat saya menginap, harga yang saya bayarkan sudah termasuk akses menuju Crystal Lagoon, kolam renang yang katanya terbesar se-Asia Tenggara, yang terletak di dalam kawasan Treasure Bay Bintan. Jadi kami lebih memilih berenang di sana daripada di kolam hotel. Sungguh menyenangkan berenang (baca: main air) di kolam renang seluas itu. Apalagi saat itu tamu yang menginap hanya sedikit dan kawasan ini masih ditutup untuk pengunjung di luar tamu hotel.

Toilet umum di dekat kolam renang
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Ruang Pertemuan

Ruang pertemuan di hotel ini cukup unik. Bangunannya yang berbentuk dome mengingatkan saya pada gelembung. Ada dua dome yang letaknya bersebelahan. Bangunan ini bisa digunakan untuk berbagai acara baik formal maupun non formal, seperti pernikahan, rapat perusahaan, sampai program pelatihan yoga. Semua bisa diselenggarakan di sini.

Ruang pertemuan berbentuk dome
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Persewaan Sepeda dan Scooter

Hotel ini menyediakan persewaan sepeda dan scooter listrik bagi para tamu. Untuk sepeda ada pilihan sepeda biasa untuk satu orang atau sepeda tandem untuk dua orang. Alat transportasi ini bisa digunakan oleh para tamu untuk berkeliling kawasan yang cukup luas. Saya lupa detail tarifnya dan bisa saja tarif berubah sewaktu-waktu. Jadi, jika sedang menginap dan ingin menyewa, bisa ditanyakan langsung kepada resepsionis yang ada di lobi hotel.

Sepeda dan Scooter yang disewakan
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Fasilitas hotel yang lengkap tentu saja membuat liburan terasa lebih menyenangkan, bukan? Apalagi jika bersama dengan orang-orang terkasih. Hotel ini saya rekomendasikan bagi kalian yang ingin merasakan suasana berbeda. Selamat liburan! Semoga pandemi lekas berlalu dan kita semua bisa jalan-jalan dengan lebih tenang.





You Might Also Like

0 komentar