Hubungan Antara Inzaghi Bersaudara dan Bapak

February 21, 2021

Inzaghi Bersaudara (Sumber: football-tribe.com)

Minggu, 7 Januari 2021 yang lalu Bapak saya meninggal dunia. Tak terasa sudah 13 hari sejak Bapak meninggalkan kami selama-lamanya. Rasa sedih itu masih ada, pun rasa sesalnya. Namun sekarang saya harus bangkit dan melangkah maju kembali. Berbekal kenangan-kenangan manis yang tidak terlalu banyak kami ukir, saya berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.


Masih dalam rangka mengenang memori bersama Bapak. Salah satu yang masih terkenang jelas adalah kegiatan nonton bareng siaran Liga Italia sambil makan mie instan di malam atau dini hari. Kegiatan menonton sepak bola ini akhirnya menjadi salah satu hobi tetap saya selama kurang lebih 7 tahun, meskipun sering kali saya menonton sendiri karena Bapak bekerja di Bali dan saya di Malang.


Kesukaan saya pada dunia sepak bola berawal dari majalah Liga Italia yang dibeli oleh Bapak. Majalah itu bersampul foto Simone Inzaghi dengan seragam Lazio dan Filippo Inzaghi dengan seragam Juventus. Dengan judul besar "Perang Saudara!". Dari membaca majalah itu, saya pun jatuh cinta kepada mereka berdua, terutama Simone sang adik.

Cover Majalah Liga Italia
Dengan Foto Inzaghi Bersaudara
(Sumber: Marketplace)

Saat itu saya masih duduk di kelas 6 SD. Dari situlah awal mula masa remaja saya, dari kelas 6 SD hingga mahasiswa baru, dihiasi kenangan akan dunia sepak bola. Mulai dari Liga Italia, Liga Champion, Liga Eropa, hingga piala dunia tak pernah saya lewatkan. Apalagi jika ada salah satu Inzaghi atau malah keduanya. Tangis, haru dan bahagia pun mewarnai hari-hari saya sebagai penggemar sepak bola.


Tentu saja sebagai anak perempuan saya tertarik pada Inzaghi bersaudara karena wajah mereka yang cukup menarik. Memang pemain-pemain sepak bola kala itu (entah sekarang) tidak kalah menarik dengan model, bintang film, atau boyband-boyband yang terkenal pada masanya. Sebut saja Paolo Maldini, Francesco Totti, Fabio Cannavaro, Raul Gonzales, David Beckham, Iker Casillas dan masih banyak lagi pemain sepak bola berwajah tampan pujaan remaja era 2000-an.

Inzaghi Bersaudara Dulu dan Sekarang
(Sumber: corrieredellosport.it)

Saat beranjak SMP teman-teman sekolah saya banyak yang menghiasi kamarnya dengan poster-poster dari boyband kesayangan, seperti Backstreet Boys dan Westlife misalnya. Namun saya berbeda, kamar saya penuh dengan poster pemain bola. Hampir setiap minggu saya berburu poster mulai dari tabloid (Bola dan Soccer yang terkenal pada masa itu) hingga penjual poster jalanan yang menggelar dagangan di trotoar-trotoar dekat pertokoan sekitar alun-alun dan Pasar Besar. 


Tidak hanya itu, saya juga membuat kliping potongan artikel dan foto-foto mereka yang saya dapat dari koran atau tabloid pada sebuah buku tulis. Zaman itu mencari foto idola tidak semudah mengetikkan nama di browser seperti sekarang. Butuh perjuangan yang tidak bisa dibilang mudah. Saking cintanya, biasanya sebelum tidur saya akan memandangi foto-foto itu dengan perasaan berbunga-bunga, lalu saya akan menyimpan buku itu bawah bantal. Sungguh masa-masa yang indah untuk dikenang.

Sekarang mereka sudah tua
(Sumber: republika.co.id)

Sayangnya hobi menonton bola itu harus berakhir saat memasuki dunia kuliah. Selain karena saya tidak lagi tinggal di rumah dan pindah ke kos-kosan yang hanya memiliki satu TV bersama di ruang tengah, kesibukan kuliah juga membuat saya tidak bisa menonton seintens dulu lagi. Tertinggal banyak pertandingan dan berbagai berita seputar bola membuat saya perlahan-lahan melupakan hobi yang satu ini. Apalagi semakin lama popularitas Liga Italia semakin menurun.


Apakah kalian juga pernah menjadi penggemar sepak bola seperti saya? Atau malah ada penggemar Inzaghi juga? Boleh sini nostalgia bareng saya.


Batam, 20 Februari 2021

23.45 WIB

You Might Also Like

0 komentar